Jumat, 02 Maret 2012

Makalah Perkembangan Peserta Didik

PERKEMBANGAN BAHASA
&
BAKAT KHUSUS REMAJA


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Semester 3 Tahun Ajaran 2010/2011
Dosen Pengampu : F.X. Wartoyo, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh : 
Meyka Triadi   : 152007032


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
universitas kristen satya wacana
salatiga
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1.      PERKEMBANGAN BAHASA
Setiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis. Melalui bahasa tersebut scorang bayi mengkomunikasikan segala kebutuhan dan keinginannya. Scjalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani tcrutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ckspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak.
 Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan perkernbangan tersebut, sebab pada masa ini, sangat menentukan proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan dengan memberi contoh yang baik, memberikan motivasi pada anak untuk belajar dan scbagainya. Orang tua sangat bertanggung jawab atas kesukscsan belajar anak dan alangkah baiknya orang tua selalu berusaha meningkatkan potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal.
2.      BAKAT KHUSUS REMAJA
Kita mengenal "Empat Karunia Ilahi" (4 Human Endowment), atau bakat alami, yakni kesadaran diri (self awareness), imajinasi (creative imagination), hati nurani (conscience), dan kehendak bebas (independent will). Tanggung jawab utama manusia sebagai penerima mandat itu adalah memberdayakan keempat bakat alami atau talenta atau karunia tersebut secara maksimal dan optimal, agar berguna bagi lingkungan sosial.
Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan peranti atau tes psikologi, termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian sosial, kemampuan numerik, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori.
Bakat adalah merupakan faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dan dilatih, maka ketika remaja bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jika dibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna.
B.  TUJUAN PENULISAN
1.      PERKEMBANGAN BAHASA
Setiap insan manusia sewajarnya pasti menginginkan seorang buah hati. Maka dari itu perlu kiranya mengetahui bagaimana perkembangan bahasa seorang anak semenjak lahir sampai dapat mengucapkan kata-kata demi kepentingan hubunganya dengan lingkungan sekitarnya kelak ketika dewasa. Untuk itu, perlu kiranya kita mengetahui bagaimana prosesnya dan apa sajakah macam gangguan dalam perkembangan berbicara serta bagaimana cara mengatasinya.
2.      BAKAT KHUSUS REMAJA
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bakat khusus secara mendalam, ciri-ciri, jenis bakat khusus, hubungan antara bakat khusus dengan prestasi, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus dan perbedaan individual dalam bakat khusus.
Diharapkan dengan mengetahui bakat khusus secara mendalam maka, individu yang memiliki bakat khusus akan mampu berprestasi secara optimal baik didalam keluarga, lingkungan, maupun di sekolah. Dengan memberikan dukungan secara maksimal kepada individu untuk mengembangkan bakat khusus tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan scseorang disimbolisasikan agar dapat mcnyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karera itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata kata yang, pertama. Yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:

1.      Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kornpleks, baik yang bcrupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa pcrbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bagi anak dapat berarti “saya mau duduk”, atau kursi tempat duduk, dapat juga berarti “ibu sedang duduk”. Orang tua baru dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kita tahu dalam konteks apa kata tersebut diucapkan, sambil mcngamati mimik (raut muka) gerak serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diurapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja.
2.      Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat mcmbuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya sendiri. Mulailah mcngadakan komunikasi dengan orang lain secara lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.
3.      Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia dua setcngah sampai lima tahun. Ketcrampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata dcmi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pcmakaian kata bcnda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya, mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberi tahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan “gaya” dewasa.
a)      Bahasa Tubuh
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa salah satu jenis bahasa adalah bahasa tubuh. Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-bagian dari tubuh, yaitu melalui gcrak isyarat, ekspresi wajah. sikap tubuh, langkah serta gaya tersebut pada umumnya disebut bahasa tubuh. Bahasa tubuh sering kali dilakukan tanpa disadari. Sebagaimana fungsi bahasa Iain, bahasa tubuh juga merupakan ungkapan komunikari anak yang paling nyata, karena merupakan ekspresi perasaan serta keinginan mereka terhadap orang lain, misalnya terhadap orang tua (ayah dan ibu) saudara dan orang lain yang dapat mengcrti akan pikiran anak. Melalui bahasa tubuh anak, orang tua dapat mempclajari apakah anaknya mcnangis karena lapar, sakit, kcsepian atau bosan pada waklu tcrtcntu.
b)     Bicara
Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Semenjak anak masih bayi sering kali menyadari bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi kebutuhannya. Namun hal tersebut kurang mengerti apa yang dimaksud oleh anak. Oleh karena itu baik bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain mengcrti maksudnya. Hal ini yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bcntuk komunikasi yang lain yang. dipakai anak sebelum pandai berbicara.
Oleh karena bagi anak bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tctapi juga berfungsi untuk mcncapai tujuannya,
misalnya:
§      Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
Dengan berbicara anak mudah untuk mcnjclaskan kebutuhan dan keinginannya tanpa harus menunggu orang lain mengerti tangisan, gerak tubuh atau ekspresi wajahnya. Dengan demikian kemampuan berbicara dapat mengurangi frustasi anak yang disebabkan oleh orang tua atau lingkungannya tidak mengerti apa saja yang dimaksudkan oleh anak.
§      Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
Pada umumnya setiap anak merasa senang menjadi pusat perhatian orang lain. Dengan melalui keterampilan berbicara anak berpendapat bahwa perhatian Orang lain terhadapnya mudah diperoleh melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada orang tua misalnya apabila anak dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Di samping itu berbicara juga dapat untuk menyatakan berbagai ide, sekalipun sering kali tidak masuk akal-bagi orang tua, dan bahkan dengan mempergunakan keterampilan berbicara anak dapat mendominasi situasi sehingga terdapat komunikasi yang baik antara anak dengan teman bicaranya.
§      Sebagai alat untuk membina hubungan sosial
Kemampuan anak berkomunikasi dengan orang lain merupakan syarat penting untuk dapat menjadi bagian dari kelompok di lingkungannya. Dengan keterampilan berkomunikasi anak-anak Icbih mudah diterima oleh kelompok sebayanya dan dapat mempcroleh kescmpatan Icbih banyak untuk mendapat peran sebagai pcmimpin dari suatu kelompok, jika dibandingkan dengan anak yang kurang terampil atau tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
§      Scbagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
Dari pernyataan orang lain anak dapat mengetahui bagaimana perasaan dan pendapat orang tersebut terhadap sesuatu yang telah dikatakannya. Di samping anak juga mendapat kesan bagaimana lingkungan menilai dirinya. Dengan kata lain anak dapat mengevaluasi diri mclalui orang lain.
§      Untuk dapat mcmpengaruhi pikiran dan perasaan orang lain
Anak yang suka,berkomentar, menyakiti atau mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan tentang orang lain dapat menyebabkan anak tidak populer atau tidak disenangi lingkungannya. Sebaliknya bagi anak yang suka mcngucapkan kata-kata yang menyenangkan dapat merupakan modal utama bagi anak agar diterima dan mendapat simpati dari lingkungannya.
§      Untuk mempengaruhi perilaku orang lain
Dengan kemampuan berbicara dengan baik dan penuh rasa percaya diri anak dapat mempengaruhi orang lain atau teman sebaya yang berperilaku kurang baik menjadi teman yang bersopan santun. Kemampuan dan keterampilan berbicara dengan baik juga dapat merupakan modal utama bagi anak untuk menjadi pemimpin di lingkungan karena teman sebayanya menaruh kepercayaan dan simpatik kepadanya.

c)   Potensi Anak Berbicara Didukung oleh Beberapa Hal
1) Kematangan alat berbicara
Kemampuan berbicara juga tergantung pada kematangan alat-alat berbicara. Misalnya tenggorokan, langit-langit, lebar rongga mulut dan Iain-lain dapat mempengaruhi kematangan berbicara. Alat-alat tersebut baru dapat berfungsi dengan baik setelah sempurna dan dapat membentuk atau memproduksi suatu kata dengan baik scbagai permulaan berbicara.
2) Kesiapan berbicara
Kesiapan mental anak sangat berganrung pada pertumbuhan dan kematangan otak. Kesiapan dimaksud biasanya dimulai sejak anak berusia antara 12-18 bulan, yang discbut teachable moment dari perkembangan bicara. Pada saat inilah anak betul-betul sudah siap untuk belajar. bicara yang sesungguhriya. Apabila tidak ada gangguan anak akan segera dapat berbicara sekalipun belum jelas maksudnya.
3) Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
Anak dapat membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan kata dengan tepat untuk dapat dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi suatu kalimat yang berarti. Model tersebut dapat diperoleh dari orang lain, misalnya orang tua atau saudara, dari radio yang sering didengarkan atau dari TV, atau aktor film yang bicaranya jelas dan berarti. Anak akan mengalami kesulitan apabila tidak pernah memperoleh model scbagaimana disebutkan diatas. Dengan scndirinya potcnsi anak tidak dapat berkcmbang scbagaimana mcstinya.
4) Kesempatan berlatih
Apabila anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan timbul frustasi dan bahkan sering kali marah yang tidak dimengerti penyebabnya oleh orang tua atau lingkungannya. Pada gilirannya anak kurang memperoleh motivasi untuk belajar berbicara yang pada umumnya disebut “anak ini lamban” bicaranya.
5) Motivasi untuk belajar dan berlatih
Memberikan motivasi dan melatih anak untuk berbicara sangat penting bagi anak karena untuk memenuhi kebutuhannya untuk memanfaatkan potensi anak. orang tua hendaknya selalu berusaha agar motivasi anak untuk berbicara jangan terganggu atau tidak mendapatkan pengarahan.
6) Bimbingan
Bimbingan bagi anak sangat. penting untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu hendaknya orang tua suka memberikan contoh atau model bagi anak, berbicara dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap memberikan kritik atau mcmbetulkan apabila dalam berbicara anak berbuat suatu kesalahan. Bimbingan tersebut sebaiknya selalu dilakukan secara terus menerus dan konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara dengan orang lain.
d)     Gangguan dalam Perkembangan Berbicara
Di samping berbagai faktor tersebut terdapat beberapa gangguan yang harus diatasi oleh anak dalam rangka belajar berbicara. Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara lain:
1)      Anak cengeng
Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak. Dari segi fisik, gangguan tersebut dapai berupa kurangnya energi sehingga secara otomatis dapat menyebabkan kondisi anak tidak fit. Sedangkan gangguan psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang tuanya, atau anggota kcluarga lain. Sedangkan rcaksi sosial tcrhadap tangisan anak biasanya bernada negatif. Oleh karena itu pcranan orang tua sangat penting untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara untuk mengajarkan komunikasi yang cfcktif bagi anak.
2)      Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Sering kali anak tidak dapat memahami isi pembicaraan orang tua atau anggota keluarga lain. Hal ini disebabknn kurangnya perbendaharaan kata pada anak. Di samping itu juga dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan mempergunakan kata-kata yang belum dikenal oleh anak. Bagi keluarga yang mcnggunakan dua bahasa (bilingual) anak akan. lebih banyak mengalami kesulitan untuk memahami pembicaraan orang tuanya atau saudaranya yang tinggal dalam satu rumah. Orang tua hendaknya selalu berusaha mencari penyebab kesulitan anak dalam memahami pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki atau membetulkan apabila anak kurang mengerti.

B.     BAKAT KHUSUS REMAJA
1.      PENGERTIAN
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Utami Munandar,1992). Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal ( Conny Semiawan,1987).
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus (Conny Semiawan 1987). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted.
Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra,2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. (Gardner,1993) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus.
Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya. 
2.      JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS
Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya .
klasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, Yaitu :
  • 1.      Bakat akademik khusus. 
Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), Logika bahasa, dan sejenisnya.
  • 2.      Bakat kreatif – produktif.
Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya.
  • 3.      Bakat seni.
Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dala m waktu singkat dan sejenisnya.
  • 4.      Bakat kinestetik / psikomotorik,
Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepak bola, bulu tangkis, tennis, dan keterampilan tekink.
  • 5.      Bakat sosial.
Bakat khusus dalam bidang sosial misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.

3.      HUBUNGAN ANTARA BAKAT DAN PRESTASI
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992), karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi mampu mencapai prestsi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus.
Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisai dalam bentuk prestasi unggul. Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk berkembang adalah hasi penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever.
Artinya, prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang menentukan.
4.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS
Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (performance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor – faktor tersebut adalah :
1.      Minat
2.      Motif Berprestasi
3.      Keberanian mengambil resiko
4.      Keuletan dalam menghadapi tantangan
5.      kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang.  Faktor – faktor tersebut adalah :
1.         Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2.         Sarana dan Prasarana
3.         Dukungan dan dorongan dari orang tua / keluarga
4.         Lingkungan tempat tinggal
5.         Pola asuh orang tua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi. Itu dilakukan alangkah baiknya sejak dini karena pada saat menginjak remaja bakat atau kemampuan tersebut sudah siap untuk digunakan demi menunjang kehidupannya.
5.      PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM BAKAT KHUSUS
Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu memiliki bakat khususnya masing-masing secara berbeda.
Perbedaan bakat khusus ini bisa terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukkan. Misalnya, seseorang memiliki bakat khusus bekerja dengan angka (numerical aptitude), yang lain lebih menonjol dalam berbahasa (verbal aptitude), sementara yang lainnya memiliki bakat yang menonjol dalam bidang musik.
Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa di antara individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama, tetapi kualitasnya berbeda. Misalnya antara orang yang sama-sama memiliki bakat khusus bekerja dibidang angka. Orang pertama mimiliki kemampuan yang lebih unggul dibanding kemampuan orang kedua. Hal ini disebabkan tingkat kecerdasan antara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh gen dari orang tua mereka masing-masing.
6.      UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS REMAJA DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN
Dari sekian banyak peserta didik, jika dituangkan kedalam kurva normal, kemampuan individualnya akan membentuk distribusi normal. Artinya, sebagian besar berada pada kemampuan rata-rata, sebagian kecil berda dibawah rata-rata, dan sebagian kecil lagi berada diatas rata-rata. Dilihat dari perspektif ini, peserta didik yang memiliki bakat khusus berada didalam kelompok diatas rata-rata.
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi. Selain dengan progam tersebut, individu yang memiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut.
Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut :
  • Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan bakat khususnya.
  • Berupaya menumbuh kembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.
  •   Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
  • Mengembangkan program pendidikan berdiferensi disekolah guna memberikan pelayanan yang lebih efektif. 
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan sosial serta lingkungan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN

          1.  PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan scseorang disimbolisasikan agar dapat mcnyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karera itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. 
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata kata yang, pertama
                 2. BAKAT KHUSUS REMAJA
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Disebut bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, sosial, seni, kinestetik, dan sebagainya. Bakat khusus disebut talent, sedang bakat umum (intelektual) disebut gifted.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
B.     REKOMENDASI
            1.  PERKEMBANGAN BAHASA
Bimbingan bagi anak sangat. penting untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu hendaknya orang tua suka memberikan contoh atau model yang baik bagi anak, berbicara dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap memberikan kritik atau mcmbetulkan apabila dalam berbicara anak berbuat suatu kesalahan. Bimbingan tersebut sebaiknya selalu dilakukan secara terus menerus dan konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara dengan orang lain.
          2. BAKAT KHUSUS REMAJA
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal. 
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi. 
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan juga berpr4estasi, baik dalam tingkat local maupun nasional. 
Dengan demikian maka anak yang memiliki bakat khusus akan mencapai titik tertinggi dalam mengembangkan bakat khususnya tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang tua, lingkunagan sosial, maupun lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Yusuf LN, syamsul 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suryabrata, Sumardi ( B.A, Drs., M.A., Ed.S,Ph.D.). 1984. Psikologi pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali 
http://massofa.wordpress.com/2008/04/25/hakikat-pertumbuhan-dan-perkembangan-peserta-didik/
http://childrenclinic.wordpress.com/

1 komentar: