PERKEMBANGAN BAHASA
&
BAKAT KHUSUS REMAJA
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Semester 3 Tahun Ajaran 2010/2011
Dosen Pengampu : F.X. Wartoyo,
S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
Meyka Triadi : 152007032
Meyka Triadi : 152007032
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
Fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan
universitas kristen satya
wacana
salatiga
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
1.
PERKEMBANGAN BAHASA
Setiap
manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis.
Melalui bahasa tersebut scorang bayi mengkomunikasikan segala kebutuhan dan
keinginannya. Scjalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani
tcrutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin
meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya lingkungan dan
berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya.
Terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk
komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat,
bahasa gerak tubuh, ckspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah
bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan
paling penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut
selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak.
Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan
perkernbangan tersebut, sebab pada masa ini, sangat menentukan proses belajar.
Hal ini dapat. dilakukan dengan memberi contoh yang baik, memberikan motivasi
pada anak untuk belajar dan scbagainya. Orang tua sangat bertanggung jawab atas
kesukscsan belajar anak dan alangkah baiknya orang tua selalu berusaha
meningkatkan potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal.
2.
BAKAT KHUSUS REMAJA
Kita mengenal "Empat Karunia Ilahi"
(4 Human Endowment), atau bakat alami, yakni kesadaran diri (self awareness),
imajinasi (creative imagination), hati nurani (conscience), dan kehendak bebas
(independent will). Tanggung jawab utama manusia sebagai penerima mandat itu
adalah memberdayakan keempat bakat alami atau talenta atau karunia tersebut
secara maksimal dan optimal, agar berguna bagi lingkungan sosial.
Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya
dapat diukur dengan peranti atau tes psikologi, termasuk kemampuan intelektual
umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek kemampuan intelektual, antara lain
mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian sosial, kemampuan
numerik, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori.
Bakat adalah merupakan faktor bawaan
dan pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat
khusus, jika dididik dan dilatih, maka ketika remaja bakat tersebut dapat
berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jika dibiarkan saja
tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna.
B. TUJUAN PENULISAN
1.
PERKEMBANGAN BAHASA
Setiap insan manusia sewajarnya pasti
menginginkan seorang buah hati. Maka dari itu perlu kiranya mengetahui
bagaimana perkembangan bahasa seorang anak semenjak lahir sampai dapat
mengucapkan kata-kata demi kepentingan hubunganya dengan lingkungan sekitarnya
kelak ketika dewasa. Untuk itu, perlu kiranya kita mengetahui bagaimana prosesnya
dan apa sajakah macam gangguan dalam
perkembangan berbicara serta bagaimana cara mengatasinya.
2.
BAKAT KHUSUS REMAJA
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui bakat khusus secara mendalam, ciri-ciri, jenis bakat khusus,
hubungan antara bakat khusus dengan prestasi, faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat khusus dan perbedaan individual dalam bakat khusus.
Diharapkan dengan mengetahui bakat
khusus secara mendalam maka, individu yang memiliki bakat khusus akan mampu
berprestasi secara optimal baik didalam keluarga, lingkungan, maupun di
sekolah. Dengan memberikan dukungan secara maksimal kepada individu untuk
mengembangkan bakat khusus tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan
scseorang disimbolisasikan agar dapat mcnyampaikan arti kepada orang lain. Oleh
karera itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu
bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu:
periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode
linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata kata yang, pertama. Yang
merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik terbagi
dalam tiga fase besar, yaitu:
1. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase
ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kornpleks, baik
yang bcrupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa pcrbedaan yang jelas.
Misalnya kata duduk, bagi anak dapat berarti “saya mau duduk”, atau kursi
tempat duduk, dapat juga berarti “ibu sedang duduk”. Orang tua baru dapat
mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kita tahu
dalam konteks apa kata tersebut diucapkan, sambil mcngamati mimik (raut muka)
gerak serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diurapkan oleh
anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata
kerja.
2.
Fase lebih dari satu kata
Fase dua
kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat
mcmbuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut
kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok
kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah
kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode
ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk
dirinya sendiri. Mulailah mcngadakan komunikasi dengan orang lain secara
lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana.
Anak pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang
sederhana.
3.
Fase ketiga adalah fase
diferensiasi
Periode
terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia dua setcngah sampai lima
tahun. Ketcrampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat.
Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan
tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata dcmi kata sesuai dengan jenisnya,
terutama dalam pcmakaian kata bcnda dan kata kerja. Anak telah mampu
mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya, mampu
mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih
lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab,
memerintah, memberi tahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu
pembicaraan “gaya” dewasa.
a) Bahasa Tubuh
Sebagaimana telah dikemukakan di
atas bahwa salah satu jenis bahasa adalah bahasa tubuh. Bahasa tubuh adalah
cara seseorang berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-bagian dari tubuh,
yaitu melalui gcrak isyarat, ekspresi wajah. sikap tubuh, langkah serta gaya
tersebut pada umumnya disebut bahasa tubuh. Bahasa tubuh sering kali dilakukan tanpa
disadari. Sebagaimana fungsi bahasa Iain, bahasa tubuh juga merupakan ungkapan
komunikari anak yang paling nyata, karena merupakan ekspresi perasaan serta
keinginan mereka terhadap orang lain, misalnya terhadap orang tua (ayah dan
ibu) saudara dan orang lain yang dapat mengcrti akan pikiran anak. Melalui
bahasa tubuh anak, orang tua dapat mempclajari apakah anaknya mcnangis karena
lapar, sakit, kcsepian atau bosan pada waklu tcrtcntu.
b) Bicara
Bicara merupakan salah satu alat
komunikasi yang paling efektif. Semenjak anak masih bayi sering kali menyadari
bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi kebutuhannya. Namun hal
tersebut kurang mengerti apa yang dimaksud oleh anak. Oleh karena itu baik bayi
maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain mengcrti maksudnya. Hal ini
yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa berbicara
merupakan alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bcntuk
komunikasi yang lain yang. dipakai anak sebelum pandai berbicara.
Oleh karena bagi anak bicara tidak
sekedar merupakan prestasi akan tctapi juga berfungsi untuk mcncapai tujuannya,
misalnya:
§
Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
Dengan berbicara anak mudah untuk
mcnjclaskan kebutuhan dan keinginannya tanpa harus menunggu orang lain mengerti
tangisan, gerak tubuh atau ekspresi wajahnya. Dengan demikian kemampuan
berbicara dapat mengurangi frustasi anak yang disebabkan oleh orang tua atau
lingkungannya tidak mengerti apa saja yang dimaksudkan oleh anak.
§
Sebagai alat untuk menarik
perhatian orang lain
Pada umumnya setiap anak merasa
senang menjadi pusat perhatian orang lain. Dengan melalui keterampilan
berbicara anak berpendapat bahwa perhatian Orang lain terhadapnya mudah
diperoleh melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada orang tua misalnya
apabila anak dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Di samping itu
berbicara juga dapat untuk menyatakan berbagai ide, sekalipun sering kali tidak
masuk akal-bagi orang tua, dan bahkan dengan mempergunakan keterampilan
berbicara anak dapat mendominasi situasi sehingga terdapat komunikasi yang baik
antara anak dengan teman bicaranya.
§
Sebagai alat untuk membina
hubungan sosial
Kemampuan anak berkomunikasi
dengan orang lain merupakan syarat penting untuk dapat menjadi bagian dari
kelompok di lingkungannya. Dengan keterampilan berkomunikasi anak-anak Icbih
mudah diterima oleh kelompok sebayanya dan dapat mempcroleh kescmpatan Icbih
banyak untuk mendapat peran sebagai pcmimpin dari suatu kelompok, jika
dibandingkan dengan anak yang kurang terampil atau tidak memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik.
§
Scbagai alat untuk mengevaluasi
diri sendiri
Dari
pernyataan orang lain anak dapat mengetahui bagaimana perasaan dan pendapat
orang tersebut terhadap sesuatu yang telah dikatakannya. Di samping anak juga mendapat
kesan bagaimana lingkungan menilai dirinya. Dengan kata lain anak dapat
mengevaluasi diri mclalui orang lain.
§
Untuk dapat mcmpengaruhi pikiran
dan perasaan orang lain
Anak yang suka,berkomentar,
menyakiti atau mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan tentang orang lain
dapat menyebabkan anak tidak populer atau tidak disenangi lingkungannya.
Sebaliknya bagi anak yang suka mcngucapkan kata-kata yang menyenangkan dapat
merupakan modal utama bagi anak agar diterima dan mendapat simpati dari lingkungannya.
§
Untuk mempengaruhi perilaku orang
lain
Dengan kemampuan berbicara dengan
baik dan penuh rasa percaya diri anak dapat mempengaruhi orang lain atau teman
sebaya yang berperilaku kurang baik menjadi teman yang bersopan santun.
Kemampuan dan keterampilan berbicara dengan baik juga dapat merupakan modal
utama bagi anak untuk menjadi pemimpin di lingkungan karena teman sebayanya
menaruh kepercayaan dan simpatik kepadanya.
c) Potensi Anak Berbicara Didukung oleh
Beberapa Hal
1)
Kematangan alat berbicara
Kemampuan
berbicara juga tergantung pada kematangan alat-alat berbicara. Misalnya
tenggorokan, langit-langit, lebar rongga mulut dan Iain-lain dapat mempengaruhi
kematangan berbicara. Alat-alat tersebut baru dapat berfungsi dengan baik
setelah sempurna dan dapat membentuk atau memproduksi suatu kata dengan baik
scbagai permulaan berbicara.
2)
Kesiapan berbicara
Kesiapan
mental anak sangat berganrung pada pertumbuhan dan kematangan otak. Kesiapan
dimaksud biasanya dimulai sejak anak berusia antara 12-18 bulan, yang discbut
teachable moment dari perkembangan bicara. Pada saat inilah anak betul-betul
sudah siap untuk belajar. bicara yang sesungguhriya. Apabila tidak ada gangguan
anak akan segera dapat berbicara sekalipun belum jelas maksudnya.
3) Adanya
model yang baik untuk dicontoh oleh anak
Anak dapat
membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan kata dengan tepat untuk
dapat dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi suatu kalimat yang
berarti. Model tersebut dapat diperoleh dari orang lain, misalnya orang tua
atau saudara, dari radio yang sering didengarkan atau dari TV, atau aktor film
yang bicaranya jelas dan berarti. Anak akan mengalami kesulitan apabila tidak
pernah memperoleh model scbagaimana disebutkan diatas. Dengan scndirinya potcnsi
anak tidak dapat berkcmbang scbagaimana mcstinya.
4)
Kesempatan berlatih
Apabila
anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan timbul frustasi dan
bahkan sering kali marah yang tidak dimengerti penyebabnya oleh orang tua atau
lingkungannya. Pada gilirannya anak kurang memperoleh motivasi untuk belajar
berbicara yang pada umumnya disebut “anak ini lamban” bicaranya.
5) Motivasi
untuk belajar dan berlatih
Memberikan
motivasi dan melatih anak untuk berbicara sangat penting bagi anak karena untuk
memenuhi kebutuhannya untuk memanfaatkan potensi anak. orang tua hendaknya
selalu berusaha agar motivasi anak untuk berbicara jangan terganggu atau tidak
mendapatkan pengarahan.
6)
Bimbingan
Bimbingan
bagi anak sangat. penting untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu
hendaknya orang tua suka memberikan contoh atau model bagi anak, berbicara
dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap memberikan kritik
atau mcmbetulkan apabila dalam berbicara anak berbuat suatu kesalahan. Bimbingan
tersebut sebaiknya selalu dilakukan secara terus menerus dan konsisten sehingga
anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara dengan orang lain.
d) Gangguan dalam Perkembangan
Berbicara
Di samping
berbagai faktor tersebut terdapat beberapa gangguan yang harus diatasi oleh
anak dalam rangka belajar berbicara. Perkembangan berbicara merupakan suatu
proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali
dialami oleh anak, antara lain:
1)
Anak cengeng
Anak yang sering kali menangis
dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak.
Dari segi fisik, gangguan tersebut dapai berupa kurangnya energi sehingga
secara otomatis dapat menyebabkan kondisi anak tidak fit. Sedangkan gangguan
psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang
tuanya, atau anggota kcluarga lain. Sedangkan rcaksi sosial tcrhadap tangisan
anak biasanya bernada negatif. Oleh karena itu pcranan orang tua sangat penting
untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara untuk mengajarkan komunikasi
yang cfcktif bagi anak.
2)
Anak sulit memahami isi
pembicaraan orang lain
Sering kali anak tidak dapat
memahami isi pembicaraan orang tua atau anggota keluarga lain. Hal ini
disebabknn kurangnya perbendaharaan kata pada anak. Di samping itu juga
dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan mempergunakan
kata-kata yang belum dikenal oleh anak. Bagi keluarga yang mcnggunakan dua
bahasa (bilingual) anak akan. lebih banyak mengalami kesulitan untuk memahami
pembicaraan orang tuanya atau saudaranya yang tinggal dalam satu rumah. Orang
tua hendaknya selalu berusaha mencari penyebab kesulitan anak dalam memahami
pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki atau membetulkan apabila anak
kurang mengerti.
B. BAKAT KHUSUS REMAJA
1.
PENGERTIAN
Bakat (aptitude) mengandung makna
kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu
pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial,
bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis
agar dapat terwujud (Utami Munandar,1992). Bakat berbeda dengan kemampuan
(ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai
hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan
yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan
secara optimal ( Conny Semiawan,1987).
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus (Conny Semiawan 1987). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted.
Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra,2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. (Gardner,1993) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus.
Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus (Conny Semiawan 1987). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted.
Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra,2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. (Gardner,1993) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus.
Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya.
2.
JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS
Bakat khusus (talent) adalah
kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan
berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang
tertentu sesuai potensinya .
klasifikasikan jenis-jenis bakat
khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima
bidang, Yaitu :
- 1. Bakat akademik khusus.
- 2. Bakat kreatif – produktif.
- 3. Bakat seni.
- 4. Bakat kinestetik / psikomotorik,
- 5. Bakat sosial.
3.
HUBUNGAN ANTARA BAKAT DAN PRESTASI
Perwujudan nyata dari bakat dan
kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992), karena bakat dan kemampuan sangat
menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi
mampu mencapai prestsi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang
menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus.
Bakat khusus yang memperoleh
kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas
dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisai dalam bentuk prestasi unggul.
Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk berkembang
adalah hasi penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan bahwa sekitar
22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever.
Artinya, prestasi belajar yang
mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya
mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh
mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang
menentukan.
4.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS
Conny semiawan (1987) dan Utami
munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada
suatu kinerja (performance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi
masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan
pada masa yang akan datang.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor – faktor tersebut adalah :
1.
MinatAda sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor – faktor tersebut adalah :
2. Motif Berprestasi
3. Keberanian mengambil resiko
4. Keuletan dalam menghadapi tantangan
5. kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan Prasarana
3. Dukungan dan dorongan dari orang tua / keluarga
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Pola asuh orang tua
Individu yang memiliki bakat khusus
dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang
tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi, dan ada kesempatan
maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan muncul kemampuan
berprestasi. Itu dilakukan alangkah baiknya sejak dini karena pada saat
menginjak remaja bakat atau kemampuan tersebut sudah siap untuk digunakan demi
menunjang kehidupannya.
5.
PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM BAKAT
KHUSUS
Dilihat dari aspek apapun, setiap
individu memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Demikian juga dalam aspek
bakat khusus, setiap individu memiliki bakat khususnya masing-masing secara
berbeda.
Perbedaan bakat khusus ini bisa
terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya
terlihat dari kemampuan yang ditunjukkan. Misalnya, seseorang memiliki bakat
khusus bekerja dengan angka (numerical aptitude), yang lain lebih menonjol
dalam berbahasa (verbal aptitude), sementara yang lainnya memiliki bakat yang
menonjol dalam bidang musik.
Sedangkan perbedaan dalam
kualitasnya mengandung makna bahwa di antara individu satu dengan yang lain
memiliki bakat khusus yang sama, tetapi kualitasnya berbeda. Misalnya antara
orang yang sama-sama memiliki bakat khusus bekerja dibidang angka. Orang
pertama mimiliki kemampuan yang lebih unggul dibanding kemampuan orang kedua. Hal
ini disebabkan tingkat kecerdasan antara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda,
hal ini dipengaruhi oleh gen dari orang tua mereka masing-masing.
6.
UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS
REMAJA DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN
Dari sekian banyak peserta didik,
jika dituangkan kedalam kurva normal, kemampuan individualnya akan membentuk
distribusi normal. Artinya, sebagian besar berada pada kemampuan rata-rata,
sebagian kecil berda dibawah rata-rata, dan sebagian kecil lagi berada diatas
rata-rata. Dilihat dari perspektif ini, peserta didik yang memiliki bakat
khusus berada didalam kelompok diatas rata-rata.
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi. Selain dengan progam tersebut, individu yang memiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut.
Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut :
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi. Selain dengan progam tersebut, individu yang memiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut.
Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut :
- Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan bakat khususnya.
- Berupaya menumbuh kembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.
- Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
- Mengembangkan program pendidikan berdiferensi disekolah guna memberikan pelayanan yang lebih efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
1. PERKEMBANGAN BAHASA
1. PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa
adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan scseorang
disimbolisasikan agar dapat mcnyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karera
itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu
bertutur kata.
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata kata yang, pertama
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata kata yang, pertama
2. BAKAT KHUSUS REMAJA
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus.
Disebut bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat
khusus, misalnya bakat akademik, sosial, seni, kinestetik, dan sebagainya.
Bakat khusus disebut talent, sedang bakat umum (intelektual) disebut gifted.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
B.
REKOMENDASI
1. PERKEMBANGAN BAHASA
Bimbingan
bagi anak sangat. penting untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu
hendaknya orang tua suka memberikan contoh atau model yang baik bagi anak,
berbicara dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap
memberikan kritik atau mcmbetulkan apabila dalam berbicara anak berbuat suatu
kesalahan. Bimbingan tersebut sebaiknya selalu dilakukan secara terus menerus
dan konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara dengan
orang lain.
2. BAKAT KHUSUS REMAJA
Bakat khusus seharusnya dikembangkan
dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan
bakat yang dimilikinya.
Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan juga berpr4estasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.
Dengan demikian maka anak yang memiliki bakat khusus akan mencapai titik tertinggi dalam mengembangkan bakat khususnya tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang tua, lingkunagan sosial, maupun lingkungan sekolah.
Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan juga berpr4estasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.
Dengan demikian maka anak yang memiliki bakat khusus akan mencapai titik tertinggi dalam mengembangkan bakat khususnya tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang tua, lingkunagan sosial, maupun lingkungan sekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.
Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Yusuf LN, syamsul 2009. Psikologi
Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suryabrata, Sumardi ( B.A, Drs., M.A.,
Ed.S,Ph.D.). 1984. Psikologi pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali
http://massofa.wordpress.com/2008/04/25/hakikat-pertumbuhan-dan-perkembangan-peserta-didik/
http://childrenclinic.wordpress.com/
Siip,,
BalasHapushttp://puguhwidodo.blogspot.com