Minggu, 11 Maret 2012

ETIKA PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS

A. Pendahuluan
Etika dalam hidup bermasyarakat sangat penting. Karena itu merupakan ciri dan kepribadian kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang berpegang pada PANCASILA dan UUD’45. Tanpa kesadaran yang tinggi akan arti pentingnya  etika. Maka bangsa ini akan hancur terbawa arus dari budaya-budaya asing yang perkembangannya luar biasa pesat di negeri kita. Dengan itu kita harus bisa memahami dan terus mengembangkan kesadaran kita akan arti penting kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya.
 Tetapi, dewasa ini nilai-nilai etika sudah tidak lagi penting bagi masarakat. Terutama bagi para pemuda dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini sudah banyak terbukti dengan banyaknya berita-berita tentang tindakan anarkis yang dilakukan para pemuda. Banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum, berita tentang seorang anak yang menentang orang tuanya dan masih banyak lagi contoh-contoh tindakan seperti ini yang sebenarnya harus cepat kita hentikan.
Memperhatikan kehidupan bermasyarakat sekarang ini sudah tidak lagi tampak indah. Mungkin ini disebabkan para generasi bangsa kita yang tidak memiliki kemampuan yang disebut “LOCAL GENIUS”, yaitu kemampuan untuk mencampur kebudayaan asing yang masuk dengan kebudayaan bangsa kita sendiri. Karena ketidakmampuan itulah, maka kita terpengaruh oleh budaya asing yang sebenarnya tidak cocok dengan kepribadian bangsa kita.
Sebenarnya dengan mengamalkan apa yang terkandung dalam PANCASILA dan isi dari butir-butir UUD’45 itu sudah merupakan tindakan yang sudah luar biasa manfaatnya, ditambah lagi kemampuan kita untuk menyaring budaya-budaya asing yang masuk maka kehidupan kita bisa selaras, serasi, dan seimbang.

B. Etika
1.    Pengertian Etika
Pengertian etika secara umum adalah suatu cara yang dilakukan supaya apa yang kita lakukan dinilai umum dan nampak wajar oleh orang lain. Etika bisa juga disebut sebagai aturan atau norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi tidak ada sangsi hukum bagi pelanggaran aturan ini. Sebab, secara umum hanya ketentuan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Bila terjadi pelanggaran-pelanggaran pada kasus ini tidak akan ada sesuatu yang berarti bagi pelanggar, sebagai contoh mungkin hanya mendapat cercaan/umpatan dari orang lain, dikucilkan masyarakat, dan sebagainya. Jadi etika atau aturan ini tidak berlaku bagi orang yang bersifat acuh tak acuh pada orang lain seperti sifat orang perkotaan pada umumnya.

2.    Contoh-contoh Etika
Banyak sekali contoh-contoh etika dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, etika seorang pelajar atau mahasiswa adalah menghormati dosen dan sesama mahasiswa, berpakaian rapi saat proses belajar mengajar, tepat waktu, rajin belajar, dan lain-lain. Itu merupakan contoh etika seorang pelajar atau mahasiswa. Lain lagi etika seorang pegawai pabrik, etika seorang pemain sepak bola, dan lain-lain. Tetapi pada intinya proses dan kegunaan serta manfaatnya sama.
Tetapi, etika tidak hanya terbatas seperti itu, contohnya etika orang makan, etika orang berpakaian, etika orang berjalan, dan lain-lain. Semuanya mempunyai aturan sendiri-sendiri tetapi tetap mempunyai manfaat yang sama, yaitu supaya dinilai umum dan nampak wajar bagi orang lain.

3.    Etika dalam kehidupan masyarakat
Etika dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia dewasa ini sudah tidak lagi nampak. Apalagi dalam kehidupan perkotaan, etika dianggap sudah tidak penting lagi manfaatnya. Suatu contoh dalam wawancara 10 orang pemuda disalah satu kecamatan di kabupaten Semarang, dengan berbagai profesi dan berbagai kalangan hanya 3 orang yang bisa memahami arti penting dari etika dan yang lain menganggap itu hanya formalitas dan tidak ada gunanya.
Mereka menganggap kehidupan mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri. Jadi mereka tidak perlu memikirkan apa kata orang lain, yang penting bagaimana kehidupan mereka sendiri. Inilah yang menyebabkan seseorang menjadi bersikap individualistic, sikap seperti ini tidak baik bagi perkembangan bangsa kita dan itu juga bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia.

4.    Manfaat Etika
Etika sangat penting dalam segala aspek kehidupan. Dengan kesadaran akan arti penting etika maka akan menumbuhkan rasa persaudaraan dan solideritas yang tinggi. Sehingga bangsa kita bisa bertahan dari segala macam bentuk penjajahan dan tetap mempertahaankan kejayaan dan keutuhan bangsa Indonesia tanpa pengaruh kebudayaan asing, tetapi berusaha mengikuti perkembangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada Pancasila.

C. Etika Vs Ilmu Pengetahuan
Etika sangat mutlak diperlukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Karena tanpa etika yang baik maka ilmu pengetahuan tersebut tidaklah ada artinya. Sebab etika adalah suatu jalan menuju keteraturan dan tanpa keteraturan maka sebuah ilmu akan bisa menyesatkan.
Etika/aturan juga bisa disebut tradisi, karena itu merupakan warisan dari nenek moyang kita yang harus dipertahankan. Ada sebuah kontradiksi antara Kaum KONSERVATISME dengan Kaum LIBERALISME yang sangat menarik untuk kita telaah. Kaum Konservatisme adalah  kaum yang memandang segala hal selalu atau harus terikat dengan sesuatu atau harus terikat dengan aturan. Ada beberapa pendapat atau pandangan yang berbeda menurut mereka.

1.    Pandangan Kaum Konservatisme
a)    Mendukung tradisi (Dosa penyebab manusia rusak).
b)    Masalah harus dicari dalam kodrat manusia.
c)    Diperlukan perubahan-perubahan tingkah laku untuk :
    Memperbaiki moral yang rusak melalui kebiasaan dan latihan hidup secara moral yang sehat.
    Tradisi adalah warisan keterampilan antar generasi maka kemajuan mengganggu hidup yang sudah mapan.
2.    Pandangan Kaum Liberalisme
a)    Sumber ketidakberesan adalah lingkungan.
b)    Perbaikannya melalui Ilmu Pengetahuan.
c)    Tradisi dianggap sebagai penghambat kemajuan.
d)    Kemajuan berfikir secara rasional.

Itulah beberapa pandangan menurut kaum Konservatisme dan kaum Liberalisme. Tentu saja keduanya mempunyai kelebihan serta kekurangan. Tugas kita adalah menyaring pandangan dari kedua belah pihak dan mencampurnya dengan pandangan kita menurut Pancasila dan UUD’45. Kita tidak boleh hanya menganut satu pihak saja, karena itu akan merugikan. Sebaiknya kita mengambil segi-segi positif yang baik menurut pandangan kita dan membuang segi-segi negatif yang bisa merusak bangsa kita.

D. Tanggung Jawab Sosial
Terjadinya kejadian-kejadian negatif yang timbul serta bertentangan dengan Ideologi bangsa kita dalam kehidupan masyarakat, maka semua pihak harus berpartisipasi untuk merubahnya menjadi lebih baik. Tidak hanya tugas pemerintah tetapi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Tetapi yang lebih penting, kita mulai dari segi yang paling kecil, yaitu diri kita sendiri dan lingkungan sekitar. Dengan begitu maka kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang bisa kita peroleh.

E. Penutup
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kita bisa mengerti akan arti penting etika dalam kehidupan bermasyarakat baik untuk kehidupan sosial dan juga dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Semua saling bergantung, yang kurang baik kita buang, yang baik kita pelihara dan terus kita tingkatkan semua untuk kelangsungan hidup kita dan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar